Our social:

Minggu, 25 Agustus 2013

KRISIS HIPERTENSI PADA ANAK (BAGIAN 2)


Krisis hipertensi dapat terjadi baik pada hipertensi akut misalnya pada glomerulonephritis akut pasca strptococcus atau pada hipertensi akut misalnya pada glomerulonephritis akut pasca streptococcus atau hipertensi kronik. Pada anak yang sering ditemukan adalah ensefatopati hipertensi pada penderita glomerulonephritis akut pasca streptococcus (GNAPS).

Saat tekanan darah berada pada suatu titik kritis tertentu, padabinatang percobaan berada pada tekanan darah rata-rata (mean arterial pressure) 150 mmHg, akan timbul lesi pada dinding arterial, dan terjadilah sindrom hipertensi maligna akselerasi. Keadaan ini bisa karena efek lokal pada pembuluh darah maupun efek sistemis melalui jalur renin-angiotensin, katekolamin, vasopresin, yang akan lebih mempertinggi tekanan darah dan memperbesar
kerusakan vaskuler sehin gga terjadi iskemia jaringan
Dalam mikrosirkulasi serebral akan terjadi edema serebral sebagai akibat dari terjadinya peningkatan permeabilitas vaskuler karena kerusakan endotel vaskuler dan sebagai akibat dari terjadinya peningkatan aliran darah lokal karena vasodilatasi vaskuler sebagai respons dari otoregulasi serebral.
Tabel Patofisiologi Hipertensi
Peningkatan cardiac output
Peningkatan resistensi pembuluh darah perifer
Peningkatan volume intra vasculer
Peningkatan kontraktilitas pembuluh darah
↑ Masukan garam
↑ Angiotensin
↑ Resorbsi Na ginjal
↑ Aktivitas simpatis
↑ Renin/aldosteron
↑ Endothelin (PGH2)
↑ Insulin
↓ Faktor relaksasi endothel
↑ Tekanan simpatik


 Perubahan struktur:
Peningkatan kontraktilitas:
Disfungsi endothel
↑ Tekanan simpatik
 Fibrosis intima

Atherosclerosis
Tekanan darah= Cardiac output x Total resistensi pembuluh darah perifer
Cardiac output = Stroke volume x Heart Rate



Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: