Pendarahan Intrakranial Pada Bayi
Pentingnya injeksi vitamin K pada bayi baru lahir
Otak, Enchepalon, Sobotta |
Pada 30-80 per 100.000 kelahiran bayi Asia Tenggara
mengalami Kekurangan Protrombin Kompleks (APCD). 80% diantaranya menyebabkan
perdarahan intrakranial (David Tandian, 2011). Pendarahan intrakranial untuk para pembaca yang masih awam adalah
diartikan sebagai pendarahan otak atau pendarahan di dalam otak. Melihat
artikel dari buku “Sinopsis Ilmu Bedah Saraf” FKUI. Dalam salah satu artikel
buku tersebut yang ditulis dr. David Tandian, Sp.BS (K), beliau membahas
tentang salah satu penyebab dari perdarahan intrakranial pada bayi yang berasal
dari defisiensi kompleks protrombin.
Saya tertarik untuk mencari informasi tentang hal ini.
Dimana kita tahu pada bayi yang belum matang memiliki sistem pembekuan darah
yang kompleks mudah terjadi perdarahan dimanapun tempatnya. Faktor-faktor
inilah di dunia kedokteran modern diteliti dan hasil penelitannya ditemukan
adanya daktor pembekuan yang berperan yaitu faktor komponen pembentuk trombin
yang terdiri dari faktor II, VII, IX, X, dan mungkin daktor lain yang belum
terpecahkan hingga kini.
Terinspirasi dengan hal diatas saya mencoba menuangkan hasil
dari ringkasan yang saya temukan tentang faktor diatas. Untuk para pembaca awam
saya akan mencoba membuat artikel ini dengan semudah mungkin kita pahami.
Baiklah kita mulai dari apa yang dimaksud dengan faktor
pembekuan darah
Faktor pembekuan darah adalah suatu organisasi yang kompleks
dari kumpulan sistem yang membuat darah akan bertahan dengan kekentalan yang
sesuai dengan semestinya untuk beredar ke seluruh tubuh. Fungsi darah yang utama adalah memberikan
distribusi oksigen ke semua jaringan tubuh serta nutrisi yang cukup kepada
organ vital termasuk jantung dan otak. Faktor pembekuan tidak semata-mata hanya
dibentuk oleh suatu vitamin yang selama ini kita kenal dengan vitamin K. Namun
mereka adalah sistem yang bekerja secara kompleks.
Mereka yang berperan sebagai faktor koagulan (faktor
pembekuan);
1. I :
Fibrinogen
2. II :
Protrombin
3. III :
Tromboplastin
4. IV :
Ion Kalsium
5. V (VI) : Proaselerin
6. VII :
Prokonvertin
7. VIII : Globulin A Antihemofilik
8. IX :
Globulin B Antihemofilik ( faktor chrismast )
9. X :
faktor Stuart – Power
10. XI :
Plasma Thromboplastin – antecedent Factor(PTA, Faktor Rosenthal)
11. XII : Fibrin Stabilizing Factor ( FSF, faktor laki-lorand)
12. XIII : Faktor Trombosit 3 ( faktor pembeku 3)
Faktor-faktor
pembekuan diatas diberi nama masing-masing oleh penemunya yang telah
disepakati. Ada kemungkinan ditemukan lagi faktor-faktor baru selain diatas
yang mungkin di masa depan akan diteliti kembali. Faktor II, VII, IX, X yang
bertanggung jawab atas kurangnya sistem koagulasi yang terjadi pada bayi yang
baru lahir sehingga terjadinya koagulitas yang tidak stabil.
Pada tahun 1929 seorang ahli biokimia Denmark bernama
Henrick Dam menemukan vitamin K. Pada tahun itulah cikal bakal penemuan
faktor-faktor pembekuan diatas. Pada dasarnya adalah seorang bayi yang belum
matang sistem pembentuk vitamin K-nya rawan terjadi pendarahan intrakranial
(pendarahan dalam otak), sehingga perlu diberikan vitamin K saat lahir. Hal ini
diatur dalam Kepmenkes No. 1457/Menkes/SK/X/2003 yang diantaranya mewajibkan
penyuntikan vitamin K saat bayi baru lahir.
Kandungan vitamin K dalam ASI
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Thailand oleh
Pansatiankul B di Queen Sirikit National
Institute of Child Health, Department
of Medical Services, Thailand. Bahwa Idiopathic
vitamin K deficiency in infancy or acquired prothrombin complex deficiency
(APCD) atau penyakit yang tidak diketahui penyebabnya karena kekurangan vitamin
K banyak menyebabkan kematian yang tinggi, namun berdasarkan penelitian itu
pula disimpulkan bahwa Ibu yang pandai memberikan ASI pada bayinya akan
menurunkan resiko terkena defisiensi vitamin K daripada yang tidak menyusui
bayinya.
Dapat dilakukan pendeteksian dengan pemeriksaan protrombin
(PT), Parsial tromboplastin (PTT), dan masa trombin (TT). Pada Acquired
Prothrombin Complex deficiency didapatkan sebagai berikut;
- PT : Memanjang
- PTT : Juga memanjang
- TT : Normal
- Trombosit : Normal
Intracranial Hematom Pediatrics January 1, 2002 vol. 109 |
Dan untuk pemeriksaan tambahan perlunya gold standar yaitu
CT-Scan untuk melihat perdarahan di mana saja di dalam otak. Jika menjadikan
perlu dilakukan intervensi. Hendaknya segera dilakukan pembedahan atau
pengeluaran massa perdarahan sesuai doktrin Monroe Kellie. Untuk saat ini angka
konservatif atau tanpa pembedahan menurut sumber RSCM mencapai 30%, namun pada
bayi yang dilakukan intervensi operatif hasilnya cukup baik yaitu 8%
mortalitas. Semoga di tahun-tahun mendatang dapatlah semakin menurun angka
mortalitas. Namun perlu diingat sequele yang dihasilkan apakah mempengaruhi
kualitas bayi yang bersangkutan atau tidak. والله
أعلمُ بالـصـواب.
Referensi
Boonchian Pansatiankul MD, Risk Factors of Acquired Prothrombin Complex Deficiency Syndrome: A
Case-Control Study, J Med Assoc Thai Vol. 91 Suppl. 3 2008
FKUI, David Tandian, Sinopsis
Ilmu Bedah Saraf, 2011, Jakarta: S. Agung Seto
Guyton, Arthur C.
Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC
Motohara K, Matsukura M, Matsuda I, Iribe K,Ikeda T, Kondo
Y, et al. Severe vitamin K deficiency in breast-fed
infants. J Pediatr 1984; 105: 943-5.
Grace, Pierce A., Neil R. Borley, 2002, Surgery at A Glance 2nd Edition, Blackwell Science, Blackwell
Publishing Company
http://pediatrics.aappublications.org/content/109/1/e12/F1.large.jpg,
Pediatrics January 1, 2002 vol.
109
Kunsantri Nurrobbbi, dr. M.HI
Dapat direvisi kemudian
Maret 2013
0 Komentar Anda:
Posting Komentar