New Updates on Statin Evidences : Opportunities for better CV Outcomes & Balanced-safety
Statin banyak digunakan dewasa ini meskipun berbeda-beda
dalam jenisnya ada yang murah ada pula yang mahal yang tentunya masalah safety
lebih baik. Risk Factor athelosklerotik yang mengganggu, menyempitkan pembuluh
darah sehingga mengecil. Sehingga menimbulkan acute coronary syndrome.
Lingkaran setan terjadi antara atherosclerosis à CAD à Ischemia myocard dan
menyebabkan trombosis
Selanjutnya terjadilah yang dinamakan acute coronary
syndrome dan stroke.
Yang selanjutnya menyebabkan aritmia kemudian terjadi
remodelling, ventricular dilatation, congestive failure à terjadi end stage dari
penyakit jantung tersebut.
Sebelum terjadi apa yang dinamakan ACS dan Stroke tangani
dahulu risk factor :
1.
Dyslipidemia
2.
Peningkatan BP
3.
DM
4.
Insulin Resistance
5.
Platelets
6.
Fibrinogen
Berdasarkan penelitian tentang Lipid lowering treatment oleh
Jeung et al tahun 2011, indonesia menempati 31,3 % atau termasuk terendah di
Asia. Malaysia sendiri sebesar 45,1%, dan yang paling baik untuk treatment
kolesterol jahat adalah Hongkong yang mencapai 82% tertangani oleh medis.
ATP III : Major CHD Risk Factors Other Than LDL-C, antara
lain;
-
Cigarette smoking
-
Hypertension: BP ≥ 140/90 mmHg or on
antihypertensive medication
-
Low HDL-C: <40 dll="" mg="" p="">
40>
sebesar 40 mg. Kemudian dilakukan pemantauan
selama 4 tahun. Penelitian oleh De Backer G et al tahun 2003 tersebut
menunjukkan penurunan hingga 47% untuk angka kejadian fatal karena penyakit
jantung koroner. Yang mengejutkan adalah perbedaan plaque/sumbatan yang terjadi
pada pembuluh darah koroner sangat berbeda sehingga dapat dibedakan antara
plaque yang tidak stabil (unstable plaque) dan plak yang stabil (stable
plaque). Menurut reversal study atorvastatin mereduksi volume atheroma dan
meningkatkan perbaikan dari area lumen menjadi lebih lebar ditunjukkan dengan
angka dari 7,7 mm2 to 9,8 mm2. Dalam Reversal tersebut
atorvastatin 80 mg perlahan menurunkan proses atherosclerosis selama 18 bulan. Kesimpulan
dari REVERSAL antara lain;
-
Family history of premature CHD (1st-degree
relative) :
-
Male relative age < 55 years
-
Female relative age <65 p="" years="">
65>
-
Age
-
Male ≥ 45 years
-
Female ≥ 55 years
-
HDL-C ≥ mg/dL is a negative risk factor and
negates one risk factor.
Demikian sekilas dari penjelasan dr. Kusharjadi, Sp.JP,
dokter senior ahli Jantung di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
(4/10/13). Kemudian berdasarkan penelitian lain didapatkan 48% relatif
menurunkan potensi ancaman stroke justru karena pemberian placebo atau statin. Sehingga
dibandingkan placebo atau statin relatif aman. Dengan pemberian dua-duanya
makan dapat disimpulkan aman.
Penelitian selanjutnya dengan mengambil 2442 pasien dengan
penyakit jantung koroner yang diberikan atorvastatin 10-80 mg/hari ditirtasi
untuk LDL-C <80 atau="" dengan="" dl="" dosis="" lebih="" mg="" mudahnya="" perhari="" rata-rata="" span="" style="mso-spacerun: yes;"> 80>
-
Penggunaan statin dengan intensif untuk terapi
(atorvastatin 80 mg) perlahan menunjukkan proses aterosklerosis secara
signifikan lebih besar dibandingkan penggunaan terapi secara moderat (pravastatin
40 mg)
-
Atherosclerosis menunjukkan untuk proses dalam
pasien untuk penggunaan statin secara moderate, namun proses lebih berat jika
dilakukan secara intensif
-
Penggunaan statin secara intensif menurunkan LDL
cholesterol dan CRP secara signifikan lebih besar dari pengobatan secara
moderat.
-
Sangat besar menurunkan proses penyakit dalam
pengamatan dengan lebih besar mereduksi CRO untuk mengubah LDL kolesterol.
Sehngga dapat diambil dua keuntungan untuk statin yaitu;
menurunkan lipid dan mereduksi inflamasi.
Isu terpanas saat ini adalah statin dengan generik, atau
onset awal dari penyakit diabetes, kemudian aman atau tidak pada ginjal.
Tentunya bervariasi sesuai dari pabrik pembuatnya.
Berikut ini adalah peringatan FDA (Pengawas Obat Amerika)
yang dikeluarkan bulan maret tahun 2010;
1.
No Simvastatin with Itraconazole, ketoconazole,
erythromicin, clarithomycin, telithromycin< HIV protease inhibitors, or
nefazodone
2.
No simvastatin > 10 mg with gemfibrozil,
cyclosporine, or danaol
3.
No simvastatin > 20 mg with amiodarone or
verapamil
4.
No simvastatin > 40 mg with diltiazem
5.
Patients of Chinese descent should not receive
simvastatin 80 mg with cholesterol-modifying doses of niacin-containing
products
6.
Caution when such patiens are treated with
simvastatin 40 mg or less in combination with cholesterol modiffying doses of
niacin-containing products.
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar