PANDANGAN IDI TERHADAP PELAKSANAAN JKN TAHUN 2014
Sub Judul Menjamin Hak setiap
warga memperoleh kesehatan bermutu ini disampaikan oleh dr. Zaenal Abidin, MH
(Ketua PB IDI) pada acara Musyawarah cabang dan Seminar BPJS Kesehatan IDI
Cabang Balikpapan (22/9/13). Berdasarkan
komitmen bersama yaitu penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Harus dapat memperbaiki dan menata kinerja
sistem pelayanan
-
Harus dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia
-
Harus dapat memperbaiki kesejahteraan warga
profesi
Ada dua point yang penting dalam
penerapan JKN memadukan 2 sistem:
-
Sistem pembiayaan kesehatan
-
Sistem pelayanan kesehatan
Dua point diatas terlihat adalah
2 sisi dari 1 mata uang. Sektor kesehatan sangat krusial yang diberikan apabila
pemerintah menganggap pelayanan kesehatan terlihat dari satu sisi saja.
Sementara seperti risk pooling factor dari kemampuan pasien hingga ke pelayanan
kesehatan seperti transport dan makanan sehari-hari. Bagian dari sistem
pelayanan kesehatan berbasis pelayanan primer dalam era jaminan kesehatan
nasional. Seperti Pusat Rujukan untuk mengatasi masalah khusus, juga sebagai
pusat penelitian & pengembangan ilmu. Back up untuk mengatasi masalah
kesehatan yang tak terselesaikan DPP (dokter pelayanan primer). Gatekeeper
untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan kesehatan warga (promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif), 1 DPP mengayomi kurang lebih 2500 warga. Rerata kontak
per orang per tahun kurang lebih 4 kali, sekitar 10-12%% dirujuk ke strata
sekunder. Setiap warga diajak berpola hidup sehat, mampu mengobati diri sendiri
(SELF-CARE) & Tahu saat yang tepat berkunjung ke dokter. SETIAP WARGA wajib
mendaftarkan diri ke-1 klinik/praktik mandiri strata primer yang berada di
wilayahnya.
JKN untuk siapa ?
Untuk orang miskin ?
-
Tidak ada perbedaan dengan Jamkesmas
-
Hanya ganti nama
JKN Untuk seluruh warga Indonesia
?
-
Harus tersedia point of care dengan mutu yang
sama di seluruh wilayah Indonesia
Apakah Faktor penentu
keberhasialn JKN ?
1. Ketersediaan
point of care (POC) pelayanan primer yang merata di seluruh wilayah NKRI
2. Ketersediaan
dokter pelayanan primer (DPP) yang handal sebagai Gatekeeper dan tersebar
merata di seluruh wilayah NKRI
3. Rayonisasi/regionalisasi
fasilitas kesehatan
4. Premi
yang memenuhi azas keekonomian
5. Masyarakat
mengadopsi paradigma sehat.
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar