Our social:

Latest Post

Tampilkan postingan dengan label Radiologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Radiologi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Oktober 2013

Melihat Jantung pada Proyeksi Rontgen (Bagian II: Angiocardiogram)



Dari program Interactive Atlas of Clinical Anatomy (Frank H. Netter, M.D.) kita mencoba melihat proyeksi cardiogram dari jantung. Paling tidak kita mendapatkan gambaran cepat saat melihatnya.

Proyeksi Rontgen
Keterangan
1.       Normal Right Heart AP views
 

Klik gambar untuk memperjelas
2.       Normal Left Heart Angiocardiograms - Left Lateral Views
 

Klik gambar untuk memperjelas
3.       Normal Left Heart AP Views Angiocardiograms
 

Klik gambar untuk memperjelas
4.       Thoracic Aorta - Variation Arteriogram - AP View


Klik gambar untuk memperjelas
5.       Thoracic Aorta - Typical - Arteriogram - Left Oblique View
 


Klik gambar untuk memperjelas


Komentar anda ? ^^

Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

Jumat, 27 September 2013

PERANAN CT-SCAN DALAM KETEPATAN DIAGNOSIS


Pembicaraan ini bersama.  dr. Santoso Suhendro, Sp.Rad (K) pada acara simposium di RS Siloam Balikpapan. Misalkan hemangioma di wajah, Cek up jantung koroner. Memanfaatkan dengan optimal radiologi. Yang memiliki kendala untuk menilai tebal dinding koroner. Contoh lagi adalah left circumflexa dapat dilihat secara langsung.  Plag terlihat dengan ct scan pada arteri circumflexa tersebut. Plag kelihatan pada klasifikasi kurang dari 5 % atau plag 0.

Contoh wanita 50 th yang memiliki sumbatan karena kolesterol padahal kalsifikasi kurang dari 0%. Kegunaan CT Scan lain lagi misal Ca paru. Tidak dapat terlihat ketika seorang dengan keluhan vertigo ternyata didapatkan ca paru yang metastase.

Selain diagnostik juga dapat digunakan sebagai staging. Infiltrat dikatakan malignant termasuk ca. HRCT atau CT Scan thorax untuk bronchiectasis. Biasa tampak lubang-lubang pada heavy smoker. MSCT pada liver subhepatic fluid collection merupakan ct scan pada liver yang menunjukkan ca, dan adenoma.

Teknik pemeriksaan mempengaruhi hasil. Hasil imejing dari Indonesia, sering diulang bila pasien keluar negeri. Hematuri terus menerus biasanya karena hematuri terus menerus. Seperti adalah apendicitis dan colitis yang dapat dibedakan dengan ct scan, yang penanganannya sangat berbeda. Contoh lain adalah lipoma biasa yang berada di omentum karena dapat menjadi ganas dengan cepat karena kaya akan pembuluh darah.  

MSCT UROGRAFI dapat dengan cepat melihat batu. CT urografi untuk melihat batu kecil di ureter descendens atau ureter bawah.
Seperti contoh lagi untuk melihat concha dengan ct scan. Terlihat untuk pasien yang berpotensi untuk terjadinya sinusitis.

MRI untuk melihat craniopharyngioma, meningioma, makroadenomioma, atau tolosa hunt syndrome. Pengobatan dengan kortekosteroid selama 8 minggu pada tolosa hunt syndrome.

FATTY LIVER terlihat dengan MRI. Bilier ada batu. Hipertensi untuk deteksi arteri renalis. Klinis sakit kepala dapat diperiksa dengan MRI. Dengan tetap mengedepankan klinis dan pemeriksaan nonimajing terlebih dahulu.
Hal-hal yang dibicarakan diatas mengingatkan saya pada penelitian yang dilakukan oleh Christoph L. Lee di Yale University tahun 2003 "Diagnostic CT Scans: Assessment of Patient, Physician,and Radiologist Awareness of Radiation Dose and Possible Risks”. Penelitian itu menyimpulkan bahwa “Patients are not given information about the risks, benefits, and radiation dose for a CT scan. Patients, ED physicians, and radiologists alike are unable to provide accurate estimates of CT doses regardless of their experience level”. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai dokter perlu memaksimalkan fasilitas yang ada dengan biaya seminimal mungkin. Kemudian petugas harus mengetahui target obyek dengan pas sehingga ketika ada kekeliruan dalam hal operator proyeksi ataupun prosedural maka sangat merugikan pada hasil yang dicapai baik oleh dokter, maupun untuk pasien itu sendiri.

Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

Rabu, 17 April 2013

Echocardiography (USG Jantung)

Bermain-main dengan program Virtual Heart Bagian III

Kali ini kita dapat bermain-main dengan melihat USG jantung. Echocardiography digunakan untuk menilai fungsi jantung terutama aliran darah dan seberapa besar kenormalan dari curah jantung yang terpompa melalui katub-katub di jantung. 

Pada prinsipnya sama dengan USG biasa seperti abdomen namun memerlukan keahlian khusus sang operator. Baiklah kita coba melihat bersama apa yang terekam di dalam echocardiografy program ini.Pada dasarnya ada tiga cara untuk menilai, yaitu tampak posisi apical, kemudian posisi long axis parasternal, dan short axis. Untuk memudahkannya kita menggunakan tampak depan saja (apical anterior) dikarenakan pembahasannya akan panjang dan membosankan. Dengan ringkas semoga bermanfaat dan mudah untuk dihafalkan. Selamat menyaksikan. 
  
 Klik Gambar untuk memperjelas


 1. Echo Right Atrium

 2. Echo Left Atrium



 3. Musculus Papillaris
 5. Katub Pulmonal
 7. Ventrikel Kanan

 4. Septum interventrikularis
 6. Katub tricuspidalis
 8. Ventrikel kiri

 Sepertinya ada yang kurang ya ?
Lantas dimana katup Mitralis ? Saya tidak melihatnya ? Bagaimana dengan anda apakah melihat ?

Tenang dulu, tentu saja katub mitralis tersembunyi tidak terlihat dalam posisi apical seperti ini.
 Nah ini dia bonus untuk anda, Katub mitralis baru terlihat pada posisi parasternal dibawah ini. Karenanya keahlian operator sangat dibutuhkan.
9. Katub Mitralis (pada posisi parasternal)




 
Nah demikian perjumpaan kita kali ini tentang echocardiografi. Lain waktu kita akan sama-sama belajar dengan mudah tentang aliran darah berupa warna-warni pada echocardiografi ini dengan idzin Allah SWT. Sampai Jumpa. Wassalamualaikum ...
 
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian