Our social:

Latest Post

Minggu, 21 April 2013

SISTEM KONDUKSI JANTUNG (The Heart’s Conduction System)


Bermain-main dengan program Virtual Heart Bagian III
Balikpapan, K-Post - Konduktor merupakan penghantar. Sumber listrik utama jantung. Kali ini kita masih bermain-main menggunakan program Vrtual Heart (dr. Jose Luis Zamorano dari Spanyol) untuk melihat lebih dekat apa yang terjadi di dalam jantung kita. Secara mudahnya simpul SA node à menuju nodus atrioventrikuler  (simpul AV) à terkumpul di berkas His à berkas kanan dan kiri à kemudian serabut purkinje bekerja.
Berapakah frekuensinya ?
Diringkas sebagai berikut :
  1. Nodus Sinoatrial (SA) : 70-80x/menit
  2. Nodus Atrioventrikular : 60x/m
  3. Bundel His : 50 x/menit
  4. Serabut Purkinje bersama ventrikel myocard : 30-40 x/menit.
Untuk masalah depolarisasi dan repolarisasi mungkin lain waktu saja kita belajar karena jika terlalu panjang akan membosankan. Kita bermain dengan ringkas. Baiklah kita mulai saja. Nah di bawah ini adalah tempat-tempat yang bertanggung jawab untuk masalah kelistrikan jantung.  Ternyata tempat-tempat itu mengalami penelitian selama bertahun-tahun dan ditemukan oleh orang-orang yang berbeda sehingga untuk mengenang jasa mereka tempat tersebut dinamakan sesuai nama penemunya.
Klik gambar untuk memperbesar




 1. Sinoatrial node of Keith-Flack
 3. Middle internodal tract of Wenckebach
 5. Atrioventricular node of Aschoff-Tawara
6. Common atrioventricular bundle of His
7. Right bundle branch
9. Purkinje fibers
 2. Anterior internodal tract of Bachmann
 4. Posterior internodal tract of Thorel
 5. B. Atrioventricular node of Aschoff-Tawara Lateral view
 6. B Common atrioventricular bundle of His lateral view
8. Left bundle branch 
Sampai jumpa dalam sesi sistem 
Pembuluh Darah Jantung 
pada perjumpaan berikutnya

Kunsantri Nurrobbi, MD
Dapat direvisi kemudian

Jumat, 19 April 2013

Hipertensi dalam Keseharian


Balikpapan- Menurut JNC yang masih digunakan sekarang JNC 7. Pada hipertensi yang melihat peningkatan tekanan darah yang dapat menimbukkan keasaan akut yang mengancam hidup. Hipertensi emergency dan hi[pertensi emergency. Hipertensi organ yang target memberikan gangguan seperti LVH. Gangguan ginjal yang akut dapat menjadi gangguan ginjal yang kronik. Gangguan pada organ target untuk terjaga agar tidak terganggu. Untuk mengukur tekanan darah yang baik untuk hipertensi.

Bila pasien divonis dengan hipertensi harus mengkonsumsi obat antihipertensi untuk selamanya. Yang terpenting adalah mengkonsumsi obat seumur hidup. Hipertensi nefrosklerosis.Target organ termasuk gagal ginjal kronik, apakah pgk kerusakan struktur ginjal kurang dari 3 bulan atau penurunan fungsi ginjal.

Nilai struktur ginjal penurunan fungsi atau struktur lebih dari tiga bulan. Pemeriksaan albuminuria sangat penting dibandingkan mereka yang memiliki gangguan ginjal. GFR stage yang G1 diatas 90 mL/min/1.73 m2. Progresif dari gagal ginjal kronik akan lebih tinggi pada gagal ginjal kronik.
Target yang harus dicapai adalah dianjurkan sistolik < 140 mmHg dan diastolik < 90 mmHg (1B). Gangguan kardiovasculer. Sistolik dan gangguan perokok dan hiperlipidemia. Target tekanan darah dengan diabetes melitus adalah tekanan darah adalah < 140 mmHg dan diastolik < 90 mmHg (1B)
Makin tingggi albuminuri pada urin maka prognosisnya makin buruk. Bagi mereka yang mengalami albumin urin. Obat-obat apakah yang dianjurkan ? anjuran ACE blocker yang dianjurkan. Untuk dianjurkan ARB. Untuk memebrikan pantau fungsi ginjal dan kalium selama seminggu. Jika terjadi kenaikan lebih dari 30% sebaiknya jangan digunakan.
 
Pada pemberian ARB  sendiri untuk kombinasi pemberian paling tidak dalam keadaan sistolik 160 mmHg. Ada kerja yang 12 jam untuk kenaikan tekanan darah. Seperti kandersaltan 8mg dan 16 mg. Dipakai untuk mengcover kenaikan tekanan darah selama 24 jam.
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

Peran pemeriksaan Laboratorium

Balikpapan- Jatra Prodia - Hal ini dibicarakan bersama dalam acara Hipertensi Prodia (20/04/13) dalam hal ini pemeriksaan laboratorium memberikan informasi yang berperan. Untuk screening dan memperlihatkan penyulit dari murni hipertensi untuk meminimalkan resiko kardiovascular yang lain untuk pemeriksaan tekanan darah. Hal ini dibicarakan bersama yang dipresentasikan oleh seorang apoteker Serlyana Herman dari Prodia.

Dua kunci pemeriksaan GFR  untuk melihat fungsi ginjal. Untuk pemeriksaan konvensial seperti fenomena gunung es. Angka kejadian untuk terjadinya gagal ginjal. Pada keterbatasan kreatinin serum. Faktor non renal yang mempengaruhi ginjal. Laju fltrasi glomerolus
Cystatin-C merupakan protein sangat signifikan untuk penanda filtrasi endogen yang baru dan berperan menggantikan kreatinin serum.  Cystatin C ini memiliki harapan sensitif untuk pemantauan jangka panjang. Metode PENIA dapat digunakan.

Albumin urine kuantitatif untuk melihat salah satu signidikasi gambaran umum kardiovascular. Untuk melakukan klasifikasi Albuminuria untuk albumin kuantitatif. Keterkaitan mikroalbuminuria dan hipertensi memiliki satu atau beberapa manfaat yang berhubungan dengan target organ hipertensi.  


Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

Seminar on Managing Hypertension

 Balikapapan- Pertemuan kali ini tentang manajemen hipertensi Prodia  yang disampaikan oleh narasumber yaitu DR. dr. Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH dari RSCM Jakarta. Dr. Nani S. Prasodjo dari RSKD Balikpapan hari Sabtu tanggal (20/04/13) bertempat di Lantai 10 Grand Jatra Hotel. Refreshing kembali bahwa pentingnya edukasi terhadap masyarakat tentang silent killer yang berbahaya secara progresif atau mendadak yaitu penyakit dasar hipertensi.

STUDI KASUS 1
Pasien A seorang Bankir berperawakan gemuk yang dikenal sebagai perokok berat datang sebagai perokok berat  datang ke dokter umum dengan keluhan sering sakit kepala. Sakit kepala makin sering dalam minggu terakhir. Sebagai pemeriksaan rutin pasien tersebut diperiksa tekanan darahnya. Hasil pemeriksaan tekanan darahnya 145/90 mmHg. Apakah tindakan anda untuk pasien ini ?

Beberapa jawaban bervariasi dalam hal ini beberapa teman sejawat selalu berpikiran sama yaitu hipertensi dasar atau karena penyakit lain. Untuk mendiagnosis secara tepat dapat dibicarakan selanjutnya.

Untuk mencari faktor resiko, sekitar 1,7 juta orang terkena hipertensi. JNC 7 masih dipakai hingga saat ini. Menurut klasifikasi WHO dapat berbagai macam sesuai kriteria yang banyak digunakan. Di Indonesia diberi oleh konsensus hipertensi di Indonesia yang seperti JNC 7.

Patofisiologi masih belum terlalu jelas hingga saat ini. Seperti hipertensi sekunder. Banyak faktor yang saling berhubungan dalam peningkatan TD terjadinya angka-ankaa tersebut berdasarkan konsensus. Ada penelitian yang mengatakan bahwa anak BBLR memiliki resiko peningkatan tekanan darah pada masa dewasanya.

Peningkatan tahanan perifer meningkat. Karena itu terjadinya hipertensi dengan segala akibatnya. Sistem renin-angiotensin dipengaruhi asupan natrium, status volume sehingga ini mempengaruhi untuk vosodilatasi dan vasokonstriksi. Nitric Oxide mempengaruhi faktor yang menimbulkan peningkatan tekanan darah. Hipertensi, atherosklerosis, dan DM menimbulkan perubahan endothel. Ada juga faktor dari BBLR yang masih dalam perdebatan. Atau perubahan intrauterin dari ibu yang mengandung anak dengan hipertensi.

Untuk pengukuran tekanan darah – semestinya dilakukan prosedural yang sesuai misalkan manset yang sesuai untuk mengukur. Atau bisa juga karena kecemasan pasien/ketakutan pasien saat diukur. Pengukuran pada posisi orang tua sebaiknya berdiri atau duduk. Fossa cubiti yang tepat untuk lokasi yang harus tepat. Dengan mengecek ulang ketika menemukan penderita yang memiliki faktor resiko dalam 2 tahun meskipun hasil pemeriksaannya dalam batas normal.

Dalam pseudohipertension peningkatan tekanan darah disebabkan kesalahan pengukuran.
Dalam isolated systolic hipertension terutama terjadi pada orang tua dengan elastisitas yang tidak normal. Penyebab hipertensi sekunder.
-          Ginjal
-          Renovascular
-          Adrenal
-          Aorta
-          Neoplasma
-          Kelainan endokrein
-          Saraf
-          Toksemia pada kehamilan
-          Obat-obatan
Kerusakan target organ yang progresif. Jika ada gejala kardiovascular atau gejala TIA yang memberi pertimbangan obat apa yang diberikan. Untuk organ-organ seperti retina mata yang perlu dikonsuiltasikan pada ahli mata.

Usia lebih dari 55 tahun sebaiknya diet rendah garam. Golongan CCB atau thiazid untuk hipertensi usia lanjut harus dipertimbangkan yang terjadi karena faktor umur yang terjadi. Indikasi khusus untuk misalnya penyakit lain jika target belum terpenuhi. Pilihan obat pada kondisi khusus memulai dengan obat-obatan awal.
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

Assessment Problem dalam Pediatric

Balikpapan, K-Post - Memiliki dasar ilmu Biologi dan Fisika. Kemudian matematis. Kemudian abstraksi yang ke tiga adalah filosofis. Memahami mempelajari abstraksi fisiologis yang memiliki why. Phylosoper yang memiliki Correct diagnosis is three fourth the remedy (M.K. Gandhi). Dengan efektivitas terapi. Hhal ini disampaikan oleh dr. Daniel W, Sp.A. dalam pertemuan dengan para dokter umum dan dokter internship di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Jumat Kemarin (19/04/13).

Semestisa ada planning implementaring, monitoring. Semestinya kelanjutan dari SOAP. Implementasi dengan melanjutkan planning. Semua harus tercatat sesuai dengan waktu kronologis yang berjalan. Menurut engel, 1977. Dengan konsep penyakit.

Disease adalah penyakit . Penyakit ada namun belum tentu sakit. Seperti infeksi TB namun belum tentu ada gejala sakit. Sedangkan Illness adalah kondisi tubuh dengan sejumlah fungsi tubuh mengalami kelainan sehingga penderita merasa kesakitan atau tidak nyaman. Disease bersifat subjektif.

Medical problem process  berawal dari pathogenesis menghasilkan simtomatology yang dipelajari timbul respon sehingga ada patologi kemudian terjadi perubahan fungsi kemudian baru muncul patologi. Misalkan ada pasien datang dengan keluhan demam, muntah, nyeri perut, mencret.
·         Demam
·         Muntah
·         Nyeri perut
·         Mencret
Apakah assessmentnya ? misalnya kecenderungannya à GEA ?
Ternyata di dalam rujukan pustaka banyak sekali, seperti Gastroenteritis akut, dsb.
Dengan perjalanan alamiah penyakit kita  dapat mendiagnosis, masalah, komplikasi, komorbiditas, tatalaksana.
Puzzle ?
-          Demam à muntah à nyeri perut à mencret : demam tifoid, ISK, faringitis akut
-          Muntah à demam à mencret à nyeri perut : gastroenteritis akut
-          Nyeri perut à muntah à demam à mendret : gastritis, GE acut
Contoh symptom cloud adalah jebakan. Jebakan ketika anamnesis yang tak terarah. Kehilnagan kesempatan berbuat yang baik dan benar.

Seperti contoh terjadi infestasi virus  yang menstimulasi nervus vagus gejala muntah. Viremia penglepasan pirogen gejala demam ketika diperiksa DL normal. Kemudian ada invasi virus dengan patologi destruksi vili terjadi diare yang disebut diare sekretorik . Ketika dehidrasi sesuai derajat dehidrasi dengan tanda dehidrasi. Gangguan elektrolit hipoglikemia. Ketika terjadi diare osmotik terutama karena rotavirus karena itu terjadi diawali muntah dan sesuai perjalannya kemudian. Perjalanan klasik hari pertama muntah demam diare, hari kedua frekuen, hari ke tiga dan keempat mulai berkurang. Pemberian obat yang penting yang penting adalah cairan.

Untuk menuju diagnosis
Harus terarah agar tidak terjebak dalam symptom could. Personality mempengaruhi. Budaya kultural yang sesuai setempat. Untuk mendeskripsikan untuk penyakit campak, morbili, dengan bahasa daerah krumut seperti di Kalimantan. Untuk demam atau tidak misalnya dengan ukur suhu terlebih dahulu kemudian. Misalnya dirumah lebih panas mana dibanding sekarang.
Mengingat kembali fundamental four
-          Present illness
-          Past health history
-          Family health history
-          Personal/social history
Keluhan utama belum tentu menjadi diagnosis primernya. Belum tentu sistem sespirasinya. Keluhan utama belum tentu diagnosis primernya. Misal datang dengan lemas. Keluhan utama misal sesak nafas diagnosis primer dapat menjadi CRF. Analysis keluhan utama sacred saven. . Kajian sistem yang relevan dengan masalah. Konsep penyakit dalam tiga dimensi.  Past health history melihat relevansi dengan masalah yang dihadapi saat ini.

Riwayat kesehatan keluarga atau family health history melihat kesehatan keluarga, penyakit keturunan, penyakit menular yang relevan. Kecenderungan pola makan dalam keluarga misalnya. Hubungan sosial, pekerjaan, pendidikan, rekreasi, hobi, perjalanan, kebiasaan pribadi. The Sacred Seven
-          Location
-          Quality
-          Chronology
-          Severity
-          Setting/onset
-          Modifying factors
-          Associated symptoms
Lokasi keluhan ditunjukkan penyebaran keluhan ke lokasi lain. Kualitas (bentuk) keluahan dan sifat khasnya. Kronologiss/timing perjalanan penyakit sejak awal. Deskripsi gejala seperti muntah bedakan antara kasus bedah atau medis.

Tanda patognomonik seperti trias hirschprung disease: BAB, distensi. Trias kenaikan tekanan intrakranial, dsb. Deskripsi misal melena (Terry Stool), bau busuk, cair,. Kadang-kadang diare dengan batuk adalah sputum tertelan dan feces yang tertelan karena saking banyak. Simptom untuk semua pilek  contohnya pilek
Deskripsi gejala dan tanda
Pemeriksaan fisik paru:
-          Retraksi
-          Wheezing
-          Ronchi
-          Lendir
Disrepancy ?
-          Keluhan utama yang tidak sesuai dengan penyakit primer bisa saja bukan single disease
-          Single disease mungkin dengan komplikasi
-          Single disease dengan masalah (misal masalah lain yang membuat sakit bertambah parah separti masalah keluarga)
CRUISE
C = Chronic
R = Reccurent
U = Unusual
I = Intensity
S = Severity
E = Evaluate
Diagnosis yang tidak jelas
-          ISPA
-          Observasi Febris dengna trombositopenia
-          Observasi anemia
-          Respiratory Distress Syndrome (pada bayi aterm)
-          Kejang Demam
-          Electrolyte imbalance

Berikutnya adalah POEM (Problem Oriented Evidence that Materi)




Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian