Our social:

Kamis, 13 Juni 2013

Salah Kaprah Kejang Demam

Balikpapan - RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo. Pertemuan dan bincang-bincang refreshing dengan para dokter di RS kemarin (13/6/13). Fever adalah demam, bukan “panas” (hot, heat). Dapat melihat acuan literatur dari El-Radhi. Tempat aksila, sublingual, rektal, telinga. Kejang atau bukan. Bukan kejang : tenesmus, kolik infatil, mengejan (pada fimosis), alergi susu sapi, gerakan ekstra piramidal. Hal ini disampaikan oleh ahli penyakit anak dr. Daniel Wirawan, Sp.A.


Bagaimana kejang yang benar ? atau mendiagnosis ketika melihat kejang.  Penyebab demam sendiri ?
Pembahasan ini adalah untuk bayi usia lahir sampai 6 bulan.
Penyebab demam bukanlah infeksi intrakranial seperti;
-          infeksi saluran napas
-          iSK
-          Infeksi lain (lokal/sistemik)
ISPA : Infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih saluran napas.
Contohnya :
-          Faringitis akut
-          Rinitis, bronkiolitis, dsb.
Neonatus : pertumbuhan lambat, suhu tidak stabil, kesulitan minum, rewel, muntah, menccret, distensi abdomen, ikterik.
< 1 tahun: demam, rewel, menolak makan, muntah, mencret, distensi abdomen, ikterik.
Anak pra- & sekolah : disuria, urgensi, frekuensi, enuresis, nyeri perut, demam, menggigil, nyeri costovertebral, hematuria makroskopis.

Hasil pemeriksaan urein lengkap dalam batas normal apakah bukan ISK ?
ISK adalah istilah umum yang menyatakan adanya pertumbuhan bakteri di dalam saluran kemih dengan jumlah bermakna ( 10 pangkat 5 unit koloni/ml urin segar pancar tengah, pagi hari), meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai kandung kemih.  Apakah benar saat pengambilan ? meliputi MSU, aspirasi suprapubik, kateterasi suprapubik ?. Kemungkinan ISK .

Ilustrasi seperti misalkan : infeksi virus atau bakteri. Bila melihat segmen. Dengan interprastasi absolut atau relatif:
-          Klinis
-          Nilai normal sesuai usia
-          Hitung jenis leukosit (Diff. tell)
Shift to the left misalkan dengan leukositosis adalah gram positif.  Lekositosis dengan komponen segmen. Dalam fase penyembuhan (limfosit), dalam fase dehidrasi diikuti peningkatan hb dengan kortikosteroid.
Tatalaksana kejang demam
Terapi sehari-hari:
-          Antikonvulsan : fenobarbital (sibital, phental, diazepam injeksi/rektal (stesolid, trazep) ?
-          Antibiotika : Cefasporin dsb. Perlukah ?
Retal 0,3 – 0,5 mg/kg BB atau 5 mg (BB<10kg 10="" amp="" mg="">10 kg).
Keunggulan sediaan per rectal : tidak perlu teknik khusus, nyeri lebih sedikit dari injeksi, aktivitas penyerapan dalam darah menjadi bervariasi. 
Absorbsi obat per rectal, keberadaan feses di rektum, ph dsb.
Perbedaan aliran darah vena. Retum proksimal à vena rectalis superior à metabolisme lintas pertama di hepar.
Rectum distal à vena rectalis media & inferior à sirkulasi sistemik.
Panjangnya kateter obat tersebut kira-kira 4,5 cm.
Paracetamol rectal lewat usus sangat cepat. Mukosa rectum lambat dan tidak sempurna sehingga kadar puncak & terapetik ini sangat bervariasi dapat terjadi toksisitaas akibat pengulangan dosis. Paracetamol dapat diberikan 20mg/KgBB. Perlu dosis initial lebih tinggi bila per rectal (15-40 mg/kgBB).
Perlu waktu lebih lama. Penelitian membuktikan pasien meningoencephalitis dipertahankan suhunya atau tidak terburu-buru menurunkan suhunya justru lebih survive. Pada resiko toksisitas dengan defisit kadar paracetamol dalam darah yang masih tersisa menimbulkan toksik.
Untuk profilaksis ternyata tidak ada yang mendukung dari penelitian. Acethaminophene tidak ada.
Pilihan pertama untuk kejang emam dapat digunakan kelompok penicillin dulu seperti amoxilin.
Diagnosis adalah seperti ini faringitis akut + Kejang demam. Pointnya adalah keja ng demam bukan  diagnosis utama.
Tanya jawab:
Dr. Antonius Artanto :
-          Banyak hal-hal yang terjadi di ruang emergency, banyak dokter anak yang  kurang. Apakah saran dan pengawasan dari phenobarbital 
-          Untuk phenobarbital
-          Apakah dugaan kejang di rumah kemudian di IRD tdak kejang. Apakah ada infeksi intrakranial untuk mencari lagi kausatifnya.
Bangkitan itu diperhatikan adalah peningkatan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38 derajat. Tidak usah diberikan lagi profilaksis seperti phenobarbital atau diazepam.  Melihat shift to the left nya dilihat kembali.  Dapat diberikan prevensi untuk mencegah kejang dengan memberi demamnya.
Kejang demam untuk etiologi sebagai berikut : imunomodulator atau genetik.  Untuk anamnesis yang benar dalam anamnesis yang baik untuk dikembangkan.  Diarahkan untuk patognomosis  sehingga mengetahui berdasarkan penunjangnya.  Untuk basic dan pokoknya. Kapan harus memberi phenobarbital ? untuk pasien yang onsetnya lambat. Diazepam dengan onset cepat pemberiannya dengan perlahan. Diazepam juga cepat hilang peredarannya. Sehingga pemberian tersebut dapat dipikirkan. Jangan sekali-sekali
melakukan kombinasi diazepam dengan phenobarbital.

Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: