Pentingnya Administratif Kemoterapi
Dr. Ibrahim Basir, Sp.BB-KBD menerangkan tentang kemoterapi
administrasi untuk colorectal cancer. Pentingnya untuk ahli bedah untuk biopsi
memahami terjadinya kontrol dan perbedaan pendapat tentang staging ataupun
jenis tumor berdasarkan disiplin ilmu masing-masing, baik onkologi, ahli
bedah, maupun ahli patologi anatomi. Misal ada pasien menderita ca colorecti
harus memahami jika terdapat nodul saat dilakukan pembukaan. Penentuan T3 atau
T4 mempunyai pemahaman yang lebih teliti. T3N0M1 misalnya atau T3N0M1B .
Perlunya penentuan staging menjadi terbagi lebih detail misalnya adanya
perirenal infeksi.
Acara pembahasan tentang Kemoterapi ini merupakan rangkaian
acara yang diselenggarakan PABI (Indonesian
General Surgeons Society) dalam Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan
(P2B2) X bertempat di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (20/03/13).
Hadir sebagai pembicara antara lain: dr. Hantoro Ishardyanto, Sp.B(Onk), dr.
Desak Gede Agung Suprabawati, SpB (K) Onk, dr. Heru Purwanto MSc, Sp.B(K) Onk, Dr. Ibrahim Basir, Sp.B-KBD.
Untuk Colorectal cancer bagaimana ?. kemoterapi ajuvan atau
neoajuvant. Prinsipnya untuk idealisasi dan efektivitas pengobatan diperlukan
manajemen administratif yang sesuai. Untuk itulah perlu penentuan diseksi atau
dengan kemoterapi. Menggunakan protokol (CRC) manajemen. Untuk stadium I dan II
ada yang high risk primer atau sekunder dengan high rises yang masih
diperdebatkan. Stadium III dikombinasi dengan konservatif. Pembedahan untuk
stadium III diberikan juga dengan kemoterapi . Pemberian hingga 6 bulan untuk
survival yang lebih baik. Terapi xelox untuk adjuvant terapi dalam stadium III
kanker, Paling baik adalah Xeloxa dan mozaic dianjurkan bila lebih cepat. Misal
gangguan pencernaan seperti diare. Berdasarkan pengalaman xelox, folfox dan
flox. Standar yang dilakukan untuk memberikan obat yang sesuai. Masalah di iIndonesia 60% stadium III, 30%
stadium IV. Akhirnya perlu operatif sehingga butuh memulai neoadjuvant misal 3
siklus obat kemoterapi. Hanya perlu penguasaan obat kemoterapi yang kuat.
Karena mengingat bahaya yang fatal. Kualitas hidup yang diperbaiki.
Karakteristik misal usia lanjut atau penyakit diabetes
kontraindikasi untuk kemoterapi. Misal albumin dibawah 3 tidak boleh diberikan.
Tujuan kuratif atu paliatif. Misalkan pasien yang tidak memungkinkan seperti
penyakit kronis yang memperburuk keadaan umum. Paling banyak untuk kanker
payudara dalam penggunaan dan terbanyak kedua adalah untuk liver.
Contoh Hand foot syndrome yang merupakan efek samping salah
satu obat kemoterapi sehingga ditambahkan kembali prosedur penanganan efek
samping dari salah satu obat tersebut berdasarkan pengalaman dan penelitian
sebelumnya.
Prinsip pemberian obat kemoterapi
Anggota PABI antusias di ruang Kemoterapi RSUD Balikpapan |
Lihat dengan efek samping dengan efek ke depan sesuai dengan
indikasi yang diberikan. Goal dan distrection untuk menuju ke sana. Efek
samping kemoterapi memang ada dan sebagian tak terhindari. Harus dipantau dan
dicatat, namun seluruhnya dapat diterima. Harus diberitahu kepada pasien. Untuk
mempersiapkan mental pasien. Bicara apa adanya. Efek samping obat mengenai
semua organ yang sedang atau cepat tumbuh, contohnya misal rambut. ((high
mitotic rate). Efek samping pada reaksi pada gastro intestinal, reaksi pada sel
darah, reaksi pada kulit dan misscelinous.
Reaksi pada Gastrointestinal
1.
Seperti stomatitis akibat jamur. Dengan cara
hygiene mulut hati-hati terhadap makanan terlalu asam, terlalu asin, soft drink
sebaiknya dihindari.
2.
Anoreksia terjadi biasanya siklus ke 5.
Tingginya mitotic rate pada kasus ini. Upayakan suasana mulut tetap lembab
dengan membasahi.
3.
Nausea dan vomitting . dengan rasa tidak enak
biasanya air liur yang berlebihan. Waktu terjadinya dapat terjadi pada
sebelum/selama pemberian. Potensi besar untuk vomitt contohnya cisplatin.
Caranya dengan menanyakan bagaimana mengatasi mual di masa lalu. Makan makanan
yang dingin/temperatur biasa. Makan dalam porsi kecil tetapi sering. Hindari
melihat makanan mual. Makan permen/mengunyah permen saat dilakukannya
kemoterapi. Minum air yang cukup banyak seperti 3 liter perhari.
4.
Konstipasi. Keluarnya tinja secara tidak nyaman,
lebih jarang, keras. Sering pada pemberian vinca alkaloid. Minum minuman hangat
sebelum BAB.
5.
Anemia. Biasa terjadi hippploriferasi atau
hemolisis. Kelemahan, atau nafas pendek. Catat dan laporkan gejalanya. Melihat
faktor apa yang kurang. Misalkan ada obat-obatan yang merangsang hal tersebut.
Leukopenia adalah keadaaan dimana jumlah sel darah putih berkurang.
6.
Leukopenia. Lihat netrofil bila dibawah 40%
jangan diberikan obat kemoterapi.
7.
Trombositopenia yang tersering karena keadaan
sulit teratasi. Dengan mengawasi terjadinya trauma. Bila terjadi perdarahan
tekan lebih lama.
8.
Reaksi pada kulit; berupa urtikaria, atau
hiperpigmentasi. Terangkan ke pasien bahwa sifatnya sementara
9.
Alopesia atau kebotakan daerah yang lebih cepat
tumbuh lebih cepat rontok dahulu seperti kepala.penanganannya dapat memakai
tudung atau hijab, atau topi. Ada pula yang diberi tatto di kepala namun
biasanya untuk non muslim.
10.
Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi kapanpun.
11.
Ekstravasasi. Atau masuknya ke subcutan pada
obat kemoterapi. Misal terjadi nyeri, bo blood return, pain, redness, swelling.
Matikan segera cairan infus, tetapi jarum tetap.
12.
Tumor lysis syndrome dan hypercalcemia. Perlu Diperiksa
Serum Kreatinin dan Kalsium.
Kuis
- Neoadjuvant kemoterapi untuk early breast cancer perlu ? Tidak karena melihat dulu respon
- Apa yang disebut staging ? Penentuan tingkatan tumor sudah menyebar atau belum. Korelasi berapa luasnya dan berapa beratnya. Local atau sistemik.
- Obat apa yang meningkatkan netrofil ? Leukogen.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash Shaff 4)
Kunsantri Nurrobbi, dr. M.HI
Dapat direvisi kemudian
Maret 2013
0 Komentar Anda:
Posting Komentar