Our social:

Sabtu, 24 Agustus 2013

Antibiotika dan Infeksi Nosokomial

Penggunaan antibiotika pada pasien sakit kritis (termasuk farmakologi pasien kritis)

O     Angka kejadian infeksi di ICU 15 – 40% dg angka kematian 10 – 80%.
O     Penelitian di Eropa  :
O     10. 038 pt à 45% infeksi di RS dan 21% terinfeksi sewaktu di rawat di ICU.
O     Pneumonia 47%
O     Lower tract. Respiratorius 18%
O     Urinary tract infection 17%
O     Blood stream infection 12%
Hal ini  disampaikan oleh dr. Rupi’i, Sp.An, KIC  dalam seminar dasar ICU (24/8/13) di Novotel Balikpapan.  
Obat bekerja tidak langsung menuju kuman harus melewati darah dahulu. Menuju  ke tempat dimana konsentrasinya melalui lika-liku yang rumit.
Obat yang efek yang tidak mudah diikat dan masuk ke dalam reseptor yang kuat sekali.
Contoh aminoglikosida tidak tepat apabila 1x 1 gram. Dibandingkan 2 x 500mg. agar obat-obat yang dapat membunuh. Ada pula post antibiotik efek padahal obat tersebut sudah distop.

Bahaya menggunakan antibiotik yang tak terkontrol
1.       Resisten
2.       Efek samping dari obat
a.       Anafilaktik
b.      Kerusakan organ (hati, ginjal)
c.       Demam obat
3.       Mahal
Kegagalan antibiotik
1.       Invitro peka namun in vivo tidak aktif
2.       Kuman coccus gram positiv toleran terhadap antibiotik
3.       Tidak mencakup kuman penyebab
4.       Kadar AB di jaringan tidak adekuat:
a.       Abses yang belum di drainage
b.      Infeksi akibat benda asing
c.       Kuman berada di tempat yang tidak bisa dijangkau obat (cairan otak).
d.      Jaringan yang kurang perfusi (tulang, pasien DM)
5.       Interaksi antara obat yang diberikan:
-          Antagonisme
6.       Terjadi penurunan aktifitas AB di jaringan
7.       Super infeksi oleh jamur
8.       Mengobati kolonisasi kuman (bukan infeksi)
9.       Kasus yang bukan infeksi :
-          Penyakit yang menyerupai infeksi (S.L.E)
-          Demam obat
Perhatikan pada sepsis
1.       Pasien sepsis adaalah “critically ill patiens”.
a.       Volume distribusi meningkat
b.      Perfusi jaringa jelek
c.       Seringkali mengalami gangguan fungsi ginjal dan hati
2.       Pemberian AB awal yang adekuat adalah sangat menentukan perjalanan penyakit.

PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI ICU

Infeksi nosokomial : kejadian infeksi yang terjadi dalam 48 jam setelah masuk RS, atau 3 hari setelah keluar RS atau sampai 30 hari pasca operasi
infeksi yang sebelumnya tidak diderita oleh pasien pada saat masuk RS
Hal ini disampaikan oleh dr. Bambang Pujo Semedi, Sp.An.KIC pada seminar ICU (24/8/13) di Novotel Balikpapan.

Kuman-kuman yang berada di dalam RS lebih kuat dibandingkan di tempat biasa. Infeksi nosokomial yang terjadi misalkan sampai 30 hari pascac operasi berasal dari nosokomial atau yang didapat dari rumah sakit.  Bentuk dari infeksi nosokomial.

Kuman dari endogenous infections berkembang ketika ketahanan tubuh dari pasien. CARS sehingga kuman tersebut berkembang. Selanjutnya adalah kontaminasi silang antar kuman dari agen infektif baru, dan selanjutnya berkembang menjadi suatu infeksi. Ssecara klinis tidak bisa dibedakan namun perbedaannya dapat dipandang dari sisi .
Tekanan negatif dari ruang isolasi khusus yang dapat menularkan kuman pada yang lain. Atau pasien yang sangat rentan kontaminasinya dapat menyebabkan sangat rentan tertular.
 
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: