Kapankah uji tuberkulin dilakukan ?
Pada anak, uji
tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk menunjukkan
sedang/pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan
dalam "Screening TBC". Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC dengan
uji tuberkulin adalah lebih dari 90%.
Penderita
anak umur kurang dari 1 tahun yang menderita TBC aktif uji tuberkulin positif
100%, umur 1–2 tahun 92%, 2–4 tahun 78%, 4–6 tahun 75%, dan umur 6–12 tahun
51%. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar usia anak maka
hasil uji tuberkulin semakin kurang spesifik.
Ada beberapa cara
melakukan uji tuberkulin, namun sampai sekarang cara mantoux lebih
sering digunakan. Lokasi penyuntikan uji mantoux umumnya pada ½ bagian
atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan (ke dalam
kulit). Penilaian uji tuberkulin dilakukan 48–72 jam setelah penyuntikan dan
diukur diameter dari pembengkakan (indurasi) yang terjadi.
Penyakit TBC biasanya
menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa
yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber
infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi
TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
1.
|
Pembengkakan (Indurasi)
|
:
|
0–4mm,uji mantoux negatif.
Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa. |
2.
|
Pembengkakan (Indurasi)
|
:
|
3–9mm,uji mantoux meragukan.
Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mikobakterium atipik atau setelah vaksinasi BCG. |
3.
|
Pembengkakan (Indurasi)
|
:
|
≥ 10mm,uji mantoux positif.
Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa. |
Pemeriksaan radiologis dapat memperkuat
diagnosis, karena lebih 95% infeksi primer terjadi di paru-paru maka secara rutin
foto thorax harus dilakukan. Ditemukannya kuman Mikobakterium
tuberkulosa dari kultur merupakan diagnostik TBC yang positif,
namun tidak mudah untuk menemukannya.
Klasifikasi TBC
(menurut The American Thoracic Society, 1981)
Klasifikasi 0
|
Tidak pernah terinfeksi, tidak ada
kontak, tidak menderita TBC
|
Klasifikasi I
|
Tidak pernah terinfeksi,ada riwayat
kontak,tidak menderita TBC
|
Klasifikasi II
|
Terinfeksi TBC / test tuberkulin ( +
), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung
dan bakteriologi negatif).
|
Klasifikasi III
|
Sedang menderita TBC
|
Klasifikasi IV
|
Pernah TBC, tapi saat ini tidak ada
penyakit aktif
|
Klasifikasi V
|
Dicurigai TBC
|
Hal-hal yang memberikan reaksi
tuberkulin berkurang, yakni:
Ø Penderita
yang baru 2-10 minggu terpapar tuberkulosis.
Ø Anergi,
penyakit sistemik berat (Sarcoidosis, L.E.).
Ø Penyakit
exanthematous dengan panas yang akut: morbili, cacar air, cacar, poliomielitis.
Ø Reaksi
hipersensitivitas menurun pada penyakit timforetikular (Hodgkin).
Ø Pemberian
kortikosteroid yang lama, pemberian obat-obat imunosupresi lainnya.
Ø Usia
tua, malnutrisi, uremia, penyakit keganasan.
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar