Bagaimana diagnosis banding tuberkulosis anak secara radiologis?
Pemeriksaan Roentgen
adalah sangat penting untuk diagnosis tuberkulosis paru.
1. Bila klinis ada gejala-gejala tuberkulosis paru, hampir selalu ditemukan kelainan pada foto Roentgen.
2. Bila klinis ada persangkaan terhadap penyakit tuberkulosis paru tetapi pada foto Roentgen tidak terlihat kelainan, maka ini merupakan tanda yang kuat bahwa penyakit yang diderita bukanlah tuberkulosis.
3. Pada pemeriksaan Roentgen rutin (misalnya check-up) mungkin telah ditemukan tanda-tanda pertama tuberkulosis, walaupun klinis belum ada gejala.
Sebaliknya bila tidak ada kelainan pada foto Roentgen belum berarti tidak ada tuberkulosis, sebab kelainan pertama pada foto Roentgen biasanya baru kelihatan sekurang-kurangnya 10 minggu setelah infeksi oleh basil tuberkulosis.
4. Sesudah sputum positif pada pemeriksaan bakteriologik, tanda tuberkulosis yang terpenting adalah bila ada kelainan pada foto Roentgen.
5. Ditemukannya kelainan pada foto Roentgen belum berarti bahwa penyakit tersebut aktif (lihat kriteria aktivitas proses tuberkulosis pada foto Roentgen).
6. Dari bentuk kelainan pada foto Roentgen (bayangan bercak-bercak, awan-awan, dan lubang, merupakan tanda aktif; sedangkan bayangan garis-garis dan sarang kapur merupakan tanda tenang) memang dapat diperoleh kesan tentang aktivitas penyakit, namun kepastian diagnosis hanya dapat diperoleh melalui kombinasi dengan hasil pemeriksaan klinis/laboratoris.
7. Pemeriksaan Roentgen penting untuk dokumentasi, penentuan lokalisasi proses dan tanda perbaikan atau perburukan dengan melakukan perbandingan dengan foto-foto terdahulu.
8. Pemeriksaan Roentgen juga penting untuk penilaian hasil tindakan terapi seperti pneumothoraks artifisial, torakoplastik, dan sebagainya.
1. Bila klinis ada gejala-gejala tuberkulosis paru, hampir selalu ditemukan kelainan pada foto Roentgen.
2. Bila klinis ada persangkaan terhadap penyakit tuberkulosis paru tetapi pada foto Roentgen tidak terlihat kelainan, maka ini merupakan tanda yang kuat bahwa penyakit yang diderita bukanlah tuberkulosis.
3. Pada pemeriksaan Roentgen rutin (misalnya check-up) mungkin telah ditemukan tanda-tanda pertama tuberkulosis, walaupun klinis belum ada gejala.
Sebaliknya bila tidak ada kelainan pada foto Roentgen belum berarti tidak ada tuberkulosis, sebab kelainan pertama pada foto Roentgen biasanya baru kelihatan sekurang-kurangnya 10 minggu setelah infeksi oleh basil tuberkulosis.
4. Sesudah sputum positif pada pemeriksaan bakteriologik, tanda tuberkulosis yang terpenting adalah bila ada kelainan pada foto Roentgen.
5. Ditemukannya kelainan pada foto Roentgen belum berarti bahwa penyakit tersebut aktif (lihat kriteria aktivitas proses tuberkulosis pada foto Roentgen).
6. Dari bentuk kelainan pada foto Roentgen (bayangan bercak-bercak, awan-awan, dan lubang, merupakan tanda aktif; sedangkan bayangan garis-garis dan sarang kapur merupakan tanda tenang) memang dapat diperoleh kesan tentang aktivitas penyakit, namun kepastian diagnosis hanya dapat diperoleh melalui kombinasi dengan hasil pemeriksaan klinis/laboratoris.
7. Pemeriksaan Roentgen penting untuk dokumentasi, penentuan lokalisasi proses dan tanda perbaikan atau perburukan dengan melakukan perbandingan dengan foto-foto terdahulu.
8. Pemeriksaan Roentgen juga penting untuk penilaian hasil tindakan terapi seperti pneumothoraks artifisial, torakoplastik, dan sebagainya.
kebenaran hanya milik Allah SWT
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar