Our social:

Jumat, 12 April 2013

Gangguan bicara pasca stroke

Mengenal Secara Ringkas Stroke
Stroke selama ini diartikan oleh masyarakat dan tenaga medis sebagai sebuah serangan yang menyerang sistem syaraf pusat atau otak. Dimana fungsi pada otak menjadi terganggu, baik secara tiba-tiba maupun secara perlahan-lahan. Secara singkat stroke terbagi menjadi dua yaitu yang dinamakan stroke perdarahan (berupa pecahnya pembuluh darah otak), dan stroke iskemik(disebut juga non perdarahan). Mengenai stroke perdarahan cenderung bersifat tiba-tiba sehingga terkadang penderita menjadi tidak tertolong dengan cepatnya. Pada stroke non perdarahan biasanya terjadi secara perlahan disertai tanda-tanda tertentu, terutama bagi penderita yang sudah pernah mengalami serangan sebelumnya dan sempat sembuh.

Di dunia sendiri serangan stroke dikategorikan berlangsung selama lebih dari 24 jam yang memposisikan stroke sebagai serangan mematikan nomor dua di dunia. Terjadi proses berbagai macam yang terjadi dalam otak. Baik proses pembengkakan (inflamasi), kurangnya aliran darah akibat tersumbat, hingga terdesak sampai rusak karena pendesakan aliran darah liar yang pecah dikepala. Secara ringkas stroke terbagi sepertidi bawah ini:
1.       Stroke perdarahan (Hemmoragic)
2.       Stroke iskemik (bukan perdarahan) yang terbagi menjadi empat sebab:
a.       Trombosis pada dinding arteri baik pecah di otak maupun di tempat lain (plak yang terdiri dari lemak jahat, ataupun kolesterol yang menjadi faktor resiko)
b.      Hipotensi atau tekanan darah yang rendah dan segala penyebabnya
c.       Kekurangan oksigen di otak.
d.      Infeksi (bakteri atau virus menghasilkan senyawa tertentu yang berpengaruh pada nutrisi yang masuk melalui pembuluh darah tubuh ke otak, dapat pula memicu inflamasi)
e.      Obat-obatan (Kafein, amfetamin, dan lain-lain merupakan contoh penyalahgunaan obat-obat yang terlalu berlebihan dalam tubuh, suplemen mengandung taurin yang berlebihan, hingga obat-obat penguat impotensi); mekanismenya dapat membuat hipertensi mendadak dengan menjadikan pembuluh darah menyempit yang siap meledak sewaktu-waktu di kepala. Dengan aturan yang wajar maka obat-obatan maupun minuman bersuplemen itu dapat bersahabat.
f.        Rokok dan Alkohol (sepertinya tidak perlu penjelasan lebih lanjut tentang hal ini, cukup berusaha menghindarinya, rokok menjadikan aliran darah ke otak tersumbat, sumbatan juga dapat membuat pecahnya pembuluh darah di otak, dan alkohol tentu saja memanipulasi senyawa darah sekaligus merusak sel-sel otak)

Faktor Resiko
Faktor resiko terdiri dari dua yaitu:
1.       Dapat dimodifikasi; Penyakit penyerta lain (seperti hipertensi, kencing manis, jantung, dan infeksi), Rokok, alkohol, dan obat-obatan.
2.       Tidak dapat dimodifikasi: Usia, Ras, Jenis kelamin, dan keturunan.

Secara garis besar untuk mempermudah otak terbagi menjadi tiga bagian:
1.       Otak kecil (untuk keseimbangan dan gerakan tubuh dasar)
2.       Otak besar (untuk berbicara, intelegensi, hingga gerakan tubuh lanjutan yang kompleks)
3.       Batang otak (untuk pernafasan, detak jantung, lebih dikenal dengan  pusat kehidupan)

Menilai perkembangan pemulihan pasca stroke secara dasar
Setelah dinyatakan dapat pulang ke rumah setelah dirawat di rumah sakit beberapa hal yang harus dilakukan untuk melatih penderita stroke agar fungsi dari otak menjadi optimal hendaknya kita mengetahui secara sederhana apa yang akan kita lakukan nantinya untuk menilai perkembangan penderita. Hal-lah itu antara lain:
1.       Pertama memberi salam setiap hari kepada penderita selalu saat bertemu
2.       Meminta penderita menyebutkan namanya sendiri
3.       Mengajak bersalaman
4.       Selalu mengatakan hari dan tanggal setiap hari
5.       Selalu mengatakan tempat penderita berada saat ini
6.       Tanyakan benda-benda di sekelilingnya apa saja, ajaklah melihat pemandangan, atau menonton televisi
7.       Nilai bagian otak yang bernama lobus frontal dengan memberi benda yang dapat dipegang seperti bola tangan yang berisi air, membedakan aroma masakan, aroma buah atau wangi bunga, mengajak berjalan dengan dibantu apabila memungkinkan
8.       Menilai bagian otak yang bernama lobus parietal dengan mengajaknya menulis sesuatu, dan latihan berdandan atau berpakaian dengan bimbingan
9.       Kemudian menilai perkembangan memori. Misalkan untuk jangka pendek; perkenalkan nama-nama tanaman yang baru dilihat, buah, atau benda. Untuk jangka panjang perlihatkanlah album foto ataupun kenangan hebat seperti piagam penghargaan dan lain sebagainya. Dengarkanlah dengan penuh kesabaran saat ia bercerita.
10.   Saat berbicara mengenal tiga fungsi yang dibedakan antara lain:
a.       Disfasia : Lancar namun seringkali salah menyebut misalkan  Buku disebut Bubu
b.      Disartia : bicara pelo dan terputus-putus tidak teratur
c.       Disfonia : terjadi karena serak dapat dikacaukan dengan batuk, tenggorokan dipersarafi oleh saraf laringeus recurent yang bermasalah.

Tetaplah berusaha dan berdoa
Tidak ada kemajuan tanpa usaha. Hal yang perlu ditanamkan pada semua penderita yang telah melewati masa kritis untuk berjuang dalam pemulihan. Berlatih dan terus berlatih di rumah. Mengingat mahalnya perawatan yang dilakukan ketika berada di klinik fisioterapi. Sebaliknya dengan penjadwalan yang disiplin semua akan terlewati meskipun hanya dilakukan di rumah. Tentu saja kontrol rutin ke dokter harus tetap dilakukan dengan teratur. Meminum obat rutin, hingga pengaturan diet makan yang baik.

Untuk manusia muda yang masih diberi kesehatan oleh Tuhan hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Gunakan waktu yang berguna untuk menjaga kesehatan. Hindari faktor resiko seperti rokok dan alkohol. Hindarilah stres. Departemen Kesehatan Republik Indonesia merilis data prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2009. Semoga angka tersebut tidak meningkat lagi. Berusaha meningkatkan kualitas hidup dan pemahaman orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita adalah tugas kita bersama. Insya Allah semua akan baik pada waktunya. Amin …

Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: