Gangguan bicara pasca stroke
Mengenal Secara
Ringkas Stroke
Stroke selama ini diartikan oleh masyarakat dan tenaga medis
sebagai sebuah serangan yang menyerang sistem syaraf pusat atau otak. Dimana
fungsi pada otak menjadi terganggu, baik secara tiba-tiba maupun secara
perlahan-lahan. Secara singkat stroke terbagi menjadi dua yaitu yang dinamakan
stroke perdarahan (berupa pecahnya pembuluh darah otak), dan stroke iskemik(disebut
juga non perdarahan). Mengenai stroke perdarahan cenderung bersifat tiba-tiba
sehingga terkadang penderita menjadi tidak tertolong dengan cepatnya. Pada
stroke non perdarahan biasanya terjadi secara perlahan disertai tanda-tanda
tertentu, terutama bagi penderita yang sudah pernah mengalami serangan
sebelumnya dan sempat sembuh.
Di dunia sendiri serangan stroke dikategorikan berlangsung
selama lebih dari 24 jam yang memposisikan stroke sebagai serangan mematikan
nomor dua di dunia. Terjadi proses berbagai macam yang terjadi dalam otak. Baik
proses pembengkakan (inflamasi), kurangnya aliran darah akibat tersumbat,
hingga terdesak sampai rusak karena pendesakan aliran darah liar yang pecah
dikepala. Secara ringkas stroke terbagi sepertidi bawah ini:
1.
Stroke perdarahan (Hemmoragic)
2.
Stroke iskemik (bukan perdarahan) yang terbagi
menjadi empat sebab:
a.
Trombosis pada dinding arteri baik pecah di otak
maupun di tempat lain (plak yang terdiri dari lemak jahat, ataupun kolesterol
yang menjadi faktor resiko)
b.
Hipotensi atau tekanan darah yang rendah dan
segala penyebabnya
c.
Kekurangan oksigen di otak.
d.
Infeksi (bakteri atau virus menghasilkan senyawa
tertentu yang berpengaruh pada nutrisi yang masuk melalui pembuluh darah tubuh
ke otak, dapat pula memicu inflamasi)
e.
Obat-obatan (Kafein, amfetamin, dan lain-lain
merupakan contoh penyalahgunaan obat-obat yang terlalu berlebihan dalam tubuh,
suplemen mengandung taurin yang berlebihan, hingga obat-obat penguat
impotensi); mekanismenya dapat membuat hipertensi mendadak dengan menjadikan
pembuluh darah menyempit yang siap meledak sewaktu-waktu di kepala. Dengan
aturan yang wajar maka obat-obatan maupun minuman bersuplemen itu dapat bersahabat.
f.
Rokok dan Alkohol (sepertinya tidak perlu
penjelasan lebih lanjut tentang hal ini, cukup berusaha menghindarinya, rokok
menjadikan aliran darah ke otak tersumbat, sumbatan juga dapat membuat pecahnya
pembuluh darah di otak, dan alkohol tentu saja memanipulasi senyawa darah
sekaligus merusak sel-sel otak)
Faktor Resiko
Faktor resiko terdiri dari dua yaitu:
1.
Dapat dimodifikasi; Penyakit penyerta lain
(seperti hipertensi, kencing manis, jantung, dan infeksi), Rokok, alkohol, dan
obat-obatan.
2.
Tidak dapat dimodifikasi: Usia, Ras, Jenis
kelamin, dan keturunan.
Secara garis besar untuk mempermudah otak terbagi menjadi
tiga bagian:
1.
Otak kecil (untuk keseimbangan dan gerakan tubuh
dasar)
2.
Otak besar (untuk berbicara, intelegensi, hingga
gerakan tubuh lanjutan yang kompleks)
3.
Batang otak (untuk pernafasan, detak jantung,
lebih dikenal dengan pusat kehidupan)
Menilai perkembangan pemulihan pasca stroke secara dasar
Setelah dinyatakan dapat pulang ke rumah setelah dirawat di
rumah sakit beberapa hal yang harus dilakukan untuk melatih penderita stroke
agar fungsi dari otak menjadi optimal hendaknya kita mengetahui secara
sederhana apa yang akan kita lakukan nantinya untuk menilai perkembangan
penderita. Hal-lah itu antara lain:
1.
Pertama memberi salam setiap hari kepada
penderita selalu saat bertemu
2.
Meminta penderita menyebutkan namanya sendiri
3.
Mengajak bersalaman
4.
Selalu mengatakan hari dan tanggal setiap hari
5.
Selalu mengatakan tempat penderita berada saat
ini
6.
Tanyakan benda-benda di sekelilingnya apa saja,
ajaklah melihat pemandangan, atau menonton televisi
7.
Nilai bagian otak yang bernama lobus frontal
dengan memberi benda yang dapat dipegang seperti bola tangan yang berisi air,
membedakan aroma masakan, aroma buah atau wangi bunga, mengajak berjalan dengan
dibantu apabila memungkinkan
8.
Menilai bagian otak yang bernama lobus parietal
dengan mengajaknya menulis sesuatu, dan latihan berdandan atau berpakaian
dengan bimbingan
9.
Kemudian menilai perkembangan memori. Misalkan
untuk jangka pendek; perkenalkan nama-nama tanaman yang baru dilihat, buah,
atau benda. Untuk jangka panjang perlihatkanlah album foto ataupun kenangan
hebat seperti piagam penghargaan dan lain sebagainya. Dengarkanlah dengan penuh
kesabaran saat ia bercerita.
10.
Saat berbicara mengenal tiga fungsi yang
dibedakan antara lain:
a.
Disfasia : Lancar namun seringkali salah
menyebut misalkan Buku disebut Bubu
b.
Disartia : bicara pelo dan terputus-putus tidak
teratur
c.
Disfonia : terjadi karena serak dapat dikacaukan
dengan batuk, tenggorokan dipersarafi oleh saraf laringeus recurent yang
bermasalah.
Tetaplah berusaha dan
berdoa
Tidak ada kemajuan tanpa usaha. Hal yang perlu ditanamkan
pada semua penderita yang telah melewati masa kritis untuk berjuang dalam
pemulihan. Berlatih dan terus berlatih di rumah. Mengingat mahalnya perawatan
yang dilakukan ketika berada di klinik fisioterapi. Sebaliknya dengan
penjadwalan yang disiplin semua akan terlewati meskipun hanya dilakukan di
rumah. Tentu saja kontrol rutin ke dokter harus tetap dilakukan dengan teratur.
Meminum obat rutin, hingga pengaturan diet makan yang baik.
Untuk manusia muda yang masih diberi kesehatan oleh Tuhan
hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Gunakan waktu yang berguna untuk
menjaga kesehatan. Hindari faktor resiko seperti rokok dan alkohol. Hindarilah
stres. Departemen Kesehatan Republik Indonesia merilis data prevalensi stroke
mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2009. Semoga angka tersebut
tidak meningkat lagi. Berusaha meningkatkan kualitas hidup dan pemahaman
orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita adalah tugas kita bersama. Insya
Allah semua akan baik pada waktunya. Amin …
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar