Our social:

Sabtu, 13 April 2013

PPOK Eksaserbasi akut

Peranan N Acetyl Cystein pada PPOK Eksaserbasi akut
PPOK (COPD) merupakan problem saluran nafas. Pada paru-paru dapat merupakan kontribusi untuk saluran nafas dan paru-paru. Fungsi untuk mengembang terganggu, adanya fibrosis, sehingga airflow yang masuk menjadi berkurang hal ini disampaikan oleh dr. Donni Irfandi Alfian, Sp.P pada Pelantikan Pengurus PDPI Cabang Kalimantan Timur Masa Bakti 2013 – 2016 dan Simposium “UPDATE OF RESPIRATORY EMERGENCIES MANAGEMENT” Hotel Grand Jatra Balikpapan, Minggu 14 April 2013.

Status gizi pada negara berkembang atau kurang baik merupakan faktor resiko, bisa juga karena lingkungan dan genetis. Terutama lingkungan dan rokok. Seperti yang terjadi pada bekerja dengan lingkungan debu pertambangan yang tinggi. Seperti polisi atau petugas kebersihan merupakan faktor pemicu. Secara skematis dapat digambarkan bermacam-macam.

Yang menyebabkan perburukan seperti aging polusi semakin mudahnya PPOK itu muncul. Secara patogenesis terjadinya inflamasi yang merangsang secara biomolekuler yang menyebabkan perkembangan protein kinase yang memberi masalah pada paru-paru. Faktor oksidatif stress merupakan penyebab utama.Mukostasis memudahkan terjadinya mukoregulator menyebabkan tumbuhnya infeksi kuman. Ketiga hal itu menjadi lingkaran setan yang membuat COPD berulang.

Sekali lagi Stress Oksidatif memiliki peranan penting. Untuk faal paru sendiri dapat menurun dapat dilihat dengan tes spirometri. Hal lain yang muncul adalah eksaserbasi yang terjadi kolonisasi bakteri. Dapat terjadi berdasarkan obstruksi yang reversibel.

Terapi dapat digunakan bronkodilator, antiinflamasi, antioksidan memiliki tempat yang memiliki batas untuk proses berdasarkan guideline yang terbaru. Salah satu manajemen eksaserbasi akut yang terjadi. Suatu keadaan yang akut ditandai perburukan pernafasan. Dimana hari-hari makin berat. Beta agonis dapat digunakan dengan harapan memperbaiki pernapasan atau bronkus. Untuk terjadinya eksaserbasi beberapa faktor antara lain biaya pengobatan, kepatuhan, dan penyakit lain yang menahun.

Pada saat terjadinya eksaserbasi hanyalah dengan melihat BGA atau status oksigen di dalam darah. X-Ray sangat penting untuk mencegah missdiagnosis. Pada prinsipnya airway limitation. Dengan target aling tidak 80-90%. Steroid diharapkan digunakan dengan steroid 10-14 hari seperti metil prednisolon.  

Acetyl Cystein dapat digunakan untuk mukolitik, antioksidan, anti adhesi bakteri, anti inflamasi. Dapat diatasi. Mukolitik dan mukosiliari kliren meruoakan peranan yang digunakan untuk mukolitik. NAC juga sebagai antioksidan. NAC memperbaiki penetrasi antibiotik sehingga kuman tidak mudah menempel pada saluran pernapasan. NAC sebagai imunomodulator. Cara kerja lain NAC menurunkan daya atraksi AM dan PMN paru. NAC sebagai antielastase. Beberapa penelitian dihubungkan dengan penelitian ini merupakan progresitivitas yang dapat dikurangi. Mencegah peningkatan oksidan. Harapannya untuk quality of life diharapkan pasien tersebut dapat terbantu aktivitasnya.  Dapat digunakan pula untuk ibu hamil dan menyusui.

Berapa lama digunakan ?
Prinsip yang dipegang adalah dengan guideline kita harus memilah-milah sesuai dengan SOP. Apakah eksaserbasi ringan atau berat. Untuk penggunaan acetyl cisttein menurut guideline merupakan pilihan sesuai kondisi pasien dan tidak menjadi keharusan. Hal-hal yang terjadi sesuai dengan SOP kapan dirawat inap, kapan juga harus masuk ke dalam intensif care. Kembali pada berapa lama ? sesuai dengan awal sapat membantu. Tidak ada batasan dengan harapan jika ada respon dapat diperpendek.

Kunsantri Nurrobbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: