PPOK Eksaserbasi akut
Peranan N Acetyl
Cystein pada PPOK Eksaserbasi akut
PPOK (COPD) merupakan problem
saluran nafas. Pada paru-paru dapat merupakan kontribusi untuk saluran nafas
dan paru-paru. Fungsi untuk mengembang terganggu, adanya fibrosis, sehingga
airflow yang masuk menjadi berkurang hal ini disampaikan oleh dr. Donni Irfandi
Alfian, Sp.P pada Pelantikan Pengurus PDPI Cabang Kalimantan Timur Masa Bakti
2013 – 2016 dan Simposium “UPDATE OF RESPIRATORY EMERGENCIES MANAGEMENT”
Hotel Grand Jatra Balikpapan, Minggu 14 April 2013.
Status gizi pada negara
berkembang atau kurang baik merupakan faktor resiko, bisa juga karena
lingkungan dan genetis. Terutama lingkungan dan rokok. Seperti yang terjadi
pada bekerja dengan lingkungan debu pertambangan yang tinggi. Seperti polisi
atau petugas kebersihan merupakan faktor pemicu. Secara skematis dapat
digambarkan bermacam-macam.
Yang menyebabkan perburukan
seperti aging polusi semakin mudahnya PPOK itu muncul. Secara patogenesis
terjadinya inflamasi yang merangsang secara biomolekuler yang menyebabkan
perkembangan protein kinase yang memberi masalah pada paru-paru. Faktor
oksidatif stress merupakan penyebab utama.Mukostasis memudahkan terjadinya
mukoregulator menyebabkan tumbuhnya infeksi kuman. Ketiga hal itu menjadi
lingkaran setan yang membuat COPD berulang.
Sekali lagi Stress Oksidatif
memiliki peranan penting. Untuk faal paru sendiri dapat menurun dapat dilihat
dengan tes spirometri. Hal lain yang muncul adalah eksaserbasi yang terjadi
kolonisasi bakteri. Dapat terjadi berdasarkan obstruksi yang reversibel.
Terapi dapat digunakan bronkodilator,
antiinflamasi, antioksidan memiliki tempat yang memiliki batas untuk proses
berdasarkan guideline yang terbaru. Salah satu manajemen eksaserbasi akut yang
terjadi. Suatu keadaan yang akut ditandai perburukan pernafasan. Dimana
hari-hari makin berat. Beta agonis dapat digunakan dengan harapan memperbaiki
pernapasan atau bronkus. Untuk terjadinya eksaserbasi beberapa faktor antara
lain biaya pengobatan, kepatuhan, dan penyakit lain yang menahun.
Pada saat terjadinya eksaserbasi
hanyalah dengan melihat BGA atau status oksigen di dalam darah. X-Ray sangat
penting untuk mencegah missdiagnosis. Pada prinsipnya airway limitation. Dengan
target aling tidak 80-90%. Steroid diharapkan digunakan dengan steroid 10-14
hari seperti metil prednisolon.
Acetyl Cystein dapat digunakan untuk mukolitik, antioksidan, anti
adhesi bakteri, anti inflamasi. Dapat diatasi. Mukolitik dan mukosiliari kliren
meruoakan peranan yang digunakan untuk mukolitik. NAC juga sebagai antioksidan.
NAC memperbaiki penetrasi antibiotik sehingga kuman tidak mudah menempel pada
saluran pernapasan. NAC sebagai imunomodulator. Cara kerja lain NAC menurunkan
daya atraksi AM dan PMN paru. NAC sebagai antielastase. Beberapa penelitian
dihubungkan dengan penelitian ini merupakan progresitivitas yang dapat
dikurangi. Mencegah peningkatan oksidan. Harapannya untuk quality of life
diharapkan pasien tersebut dapat terbantu aktivitasnya. Dapat digunakan pula untuk ibu hamil dan
menyusui.
Berapa lama digunakan ?
Prinsip yang dipegang adalah
dengan guideline kita harus memilah-milah sesuai dengan SOP. Apakah eksaserbasi
ringan atau berat. Untuk penggunaan acetyl cisttein menurut guideline merupakan
pilihan sesuai kondisi pasien dan tidak menjadi keharusan. Hal-hal yang terjadi
sesuai dengan SOP kapan dirawat inap, kapan juga harus masuk ke dalam intensif
care. Kembali pada berapa lama ? sesuai dengan awal sapat membantu. Tidak ada
batasan dengan harapan jika ada respon dapat diperpendek.
Kunsantri Nurrobbi, MD
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar