Our social:

Jumat, 12 April 2013

Penanganan Asma Jangka Panjang

Inflamasi kronik saluran napas merupakan hiperreakrif bronkhus terhadap beberapa rangsangan. Bila terdengar wheezing biasanya karena difus. Sekitar 15% penduduk Indonesia mengalami hal ini.

Menurut  dr. Mauritz, Sp.PD dari SMF Pulmonologi RSKD Balikpapan apabila terjadi kekambuhan yang dikatakan terkontrol dengan pengobatan. Asma terjadi bila terjadi kekambuhan dicegah terjadinya eksaserbasi. Jadi apabila ada pertanyaan bisa sembuh? Jawabannya adalah terkontrol. Dengan tujuan meningkatkan fungsi paru mendekati normal. Mempertahankan fungsi paru.

Menghindari efek samping obat seperti obat-obatan yang memicu terjadinya asma. Mencegah obstruksi ireversibel. Mencegah kematian karena asma. Kematian terjadinya asma seharusnya dapat dicegah. Misal sebulan 3 kali tidak terkontrol saat serangan seharusnya ditatalaksana lanjutan.

Terpenting adalah edukasi pada keluarga. Gejala-gejala asma tidak selalu disertai wheezing jadi hati-hati saat terjadinya. 70% adalah disebabkan oleh alergi. Atopi di level normal IgE. Dalam patofisiologi dilihat IgE apabila bertemu dengan alergen maka terjadilah klop dengan alergen. Atopi dicari dengan tiga keturunan. Dari kakek, nenek dan keturunan yang segaris. Rhinitis alergi contohnya. Dermatitis atopi, konjungtivitis alergi, dan asma alergi. Bakat-bakat atopi tersebut dicari kronologisnya. Diringkas sebagai berikut:
1.       Edukasi yang baik penderita dan keluarga
2.       Karakteristik Asma yang spesifik
a.       Misal penyakit kronik
b.      Variasi asma misalnya mengancam kematian
c.       Obstruksi yang reversibel
d.      Airway remodelling yang difungsikan maksimal parunya
3.       Klasifikasi asma
a.       Ditentukan oleh frekuensi serangan
b.      Serangan asma malam
c.       Gangguan altivitas
d.      Nilai faal paru (VEP 1 atau APE)
e.      Variabiliti harian
Mengapa sesak cenderung pagi hari atau jam-jam tertentu?
Misalnya titik kortikosteroid di malam hari mulai rendah karena jam istirahat. Pada pasien hipereaktivitas biasanya terbangun malam hari karena munculnya sesak.  Usia anak misalnya 3 tahun nafasnya berbunyi. Serangan awal atau pertama bukan ?

Misal anak datang dengan wheezing ? Menurut Martinez bunyi wheezing diikuti terus hingga usia 5 tahun atau usia sekolah. Bila menetap pada usia sekolah maka ada bakat asma. Bila RSV (Respiratory Sincitivial Virus) sebanyak mungkin nantinya dikendalikan hingga wheezing menetap dapat dikendalikan. Makanan yang menimbulkan pencetus. Misalnya cokelat, kemudian saluran napas menjadi dingin (kelompok histamin, bradikinin membuat pencetus), MSG (misal, syndroma restoran china), Seafood misal udang (dapat dikendalikan dengan pencatatan), debu.

Gangguan aktivitas yang dahulunya belum dikendalikan. Misal anak yang terbangun tengah malam karena hal itu, maka prestasinya akan menurun.
Klasifikasi Asma
1.       Intermitten (obat tunggal)
2.       Persisten riungan
3.       Persisten sedang
4.       Persisten berat
Klsifikasi lain boleh terkontrol atau tidak terkontrol.

Menghindari cuaca yang terlalu panas. Dapat melepaskan pencetus asma. Dengan menghindari aktivitas berlebihan. Olahraga yang baik seperti jogging, berenang, olahraga bertahap. Tiga kali seminggu dengan konstan. Dengan bertahap seperti diawal 15 menit, besoknya 30 menit, dst. Berhenti merokok karena mengancam.

Kortikosteroid inhalasi dengan inflamasi paling paten. Misalnyua budesonide, fluticasone, beclometason, maksimal 5 hari jika sistemik. Diusahakan steroid inhalasi. Perlu diedukasi dengan kumur karena berpotensi timbulnya jamur di mulut karena imunosupresan daerah tersebut.

Terapi inhalasi dengan dosis kecil. Kesalahan pemakaian seperti tidak dihirup. Untuk asma intermitten tidak membutuhkan obat pengontrol. Jika lebih dari 3 kali sebulan sebaiknya ditatalaksana dengan ahli paru. Obat-obat seperti teofilin (bronkodilator long akting) dengan efek samping yang diperhatikan yaitu tidak nyaman pada lambung.

Obat pengontrol
Inhalasi kortikosteroid > 1000 mikrogram + inhalasi agonis beta-2 kerja lama + satu atau lebih obat seperti teofilin
Untuk eksaserbasi akut digunakan inhalasi agonis beta-2 kerja singkat, inhalasi anti kolinergik, injeksi agonis beta-2 kerja singkat sub kutan, injeksi adrenalin sub kutan.

Digunakan nebulizer kemudian disiapkan untuk ventilator dengan cek blood gas analysis. Diberikan Steroid 2 ampul. Kortikosteroid sistemik dengan tujuan mempercepat kesembuhan dan mencegah kekambuhan. Pemeriksaan faal paru dengan evaluasi pengobatan dengan menentukan prognosis atau masa depan. Dengan evaluasi selama 3 bulan. Berikutnya dengan meningkatkan kebugaran fisik dengan latihan dan olahraga.

Asma penyakit inflamasi kronik saluran nafas. Manifestasi klinik bervariasi. Klasifikasi berat penyakit menentukan pengobatan. Anti inflamasi perlu pada asma persisten. Pada eosinofil di pasien asma merupakan penerima steroid.

Penggunaan adrenalin pada asma yang mengancam jiwa. Dapat digunakan terbutalin pada pasien usia tua yang memiliki openyakit jantung digunakan terbutalin. Dengan melihat irama jantung dapat dihindari penggunaan adrenalin. Dapat diberikan dexametashon dengan dosis tinggi.  Misal pada pasien CROUP bukan Asma dengan usia dibawah 5 tahun yang tidak serta merta didiagnosis asma karena banyaknya diferential diagnosis antara lain bronchiolitis atau infeksi RSV.
 
Ultrasound Nebulizer dapat digunakan atau jet nebulizer. Dengan flexotid tidak terangkat dengan ultrasound karena inflamasi tidak akan berkurang. Sehingga dapat digunakan masker uap besar dengan jetsound. Bila diatas 5 tahun dapat digunakan jetsound nebulizer. Dengan 7-10 menit 4 ml. Hati-hati dengan congestif heart failure dengan hati-hati dapat terjadi aritmia.

Ventolin Berotex  (L) inhaler lebih aman. Dikocok terlebih dahulu buang nafas kemudian masuk mulut. Dengan hitungan hirup dan 7 detik  kemudian nafas dibuang tidak ditelan ke dalam pencernaan. Turbuhaler yang dikenal dengan klik. Diam dengarkan klik kemudian hirup dengan latihan terlebih dahulu kemudian 7 detik kemudian buang nafas. Dan kumur setelahnya.  Ada yang berbentuk cakram atau disk.  Pada prinsipnya sama. Ada juga anti kolinergik yang berprinsip sama dengan tombolnya. Post nasal drip atau sinusitis bisa menjadi batuk kronik. Karena mengalir ke arah sinusitis.

Untuk mengamankan aritmia dengan kewaspadaannya. Pasang monitor. Seringkali menimbulkan lingkaran setan karena hipoksia sendiri mengakibatkan aritmia sehingga jalan nafas harus dibuka.
 
Kunsantri Nurrobbbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: