Our social:

Sabtu, 13 April 2013

Pneumonia sehari-hari


Pneumonia  menurut WHO tahun 2008 merupakan penyebab kematian no 3 di dunia.
Hal ini disampaikan oleh ahli paru dr. Mauritz Silalahi, Sp.P pada Pelantikan Pengurus PDPI Cabang Kalimantan Timur Masa Bakti 2013 – 2016 dan Simposium “UPDATE OF RESPIRATORY EMERGENCIES MANAGEMENT” Hotel Grand Jatra Balikpapan, Minggu 14 April 2013

Pneumonia CAP merupakan pneumonia yang didapat dari infeksi parenkim paru dan berpotensi menjadi keseriusan. Kemudian merupakan penyebab kematian yang tinggi terdapat 3-4 juta kasus/tahun. 500ribu rawat inap per tahun.

Paradigma terbaru dengan berikanlah antibiotik berdasarkan kultur kuman tersebut. Dimulai dengan antibiotik yang empirik. Sesuai dengan sensitivitas kuman. Jika memungkinkan berikan antibiotik dengan diketahui misalnya pasien yang sudah terbiasa dengan antibiotik yang sama hati-hati dengan sifat resisten kuman tersebut. Berikan antibiotik yang tepat dengan pemakaian yang tepat.

Penyebab CAP sendiri antara lain streptokokus berdasarkan guideline. Kemudian untuk mendiagnosis sebuah pneumonia. Lihat anamnese, fisik, kemudian lakukan rontgen thorax. Ada kondisi tertentu yang memikirkan diagnosis selanjutnya. Lihat dan evaluasi untuk pertimbangkan rawat inap. Berdasarkan guideline diteliti degnan CURB 65. Sangat penting anamnese dan diagnostik. Panas dan takikardia saat perkusi misalnya didapatkan dullness. Rontgen Dada merupakan gold standar. Dalam photo thorax kemungkinan penyebabnya streptokokus, klebsielam adapula viral (RSV). Gambaran umum yang diketahui sebelum dilakukannya kultur diketahui secara klinis.

Untuk selanjutnya dapat dilakukan bronkoskopi. Untuk CURB-65
-          Nilai konfusi mental tes atau disorientasi
-          Urea diatas 7 mml
-          Usia diatas 65 tahun
Untuk rawat inap biasanya ada dua sudah mulai dipertimbangkan. Ada pula yang disebut PORT Pneumonia berdasarkan kelas-kelas. Dapat memudahkan untuk menilai pasien tersebut.  Skor dibawah 70 bila skor diatas 130 merupakan kelas V dan masuk ICU. Kadang nilai kecil namun kondisi sangat berat. Misal skor dibawah 70 degan sign and symptom seperti RR diatas 30x/m atau PaO2/FiO2, atau tanda photo thorax yang ekstrem.
Terapi CAP dengan modifikasi rawat jalan  berikan amoxiclav atau amoxicillin sesuai beta laktam. Bila ada faktor modifikasi berikan beta laktam anti beta laktamase atau fluorokinolon respirasi, kemudian berikan curida pneumonia berikan makrolid baru.

Bila rawat iniap berikan golongan sefalosporin generasi III. Untuk Rawat intensif berikan golongan Sefalosporin generasi III. Dengan 2 x 2 gram. Jika ada infeksi atipikal maka berikan karbapenem dan aminoglikosida.

Untuk faktor modifikasi.Adalah kuman yang kita curigai resisten misal pneumokokus persisten. Memiliki kuman enterik gram negatif misal penghuni panti jompo, penyakit multipel. 

Untuk levofloxacin memiliki dependent killing yang cukup peka terhadap infeksi. Sensitif dengan MIC yang tinggi. Levofloksacin masih tinggi untuk yang memiliki faktor modifikasi. Misal respon terapi empiris tidak berespon apakah yang membuatnya misal albumin yang rendah. Atau faktor pemilihan dosis yang tepat. Ada obat lain misal ternyata TBC atau virus, dan lain-lain. Pneumonia merupakan masalah yang serius dan memiliki antibiotik mahal. Memiliki mortalitas yang tinggi. Pemakaian antibiotiik sering over utilized dalam penanganan pneumonia, oleh karena dibutuhkan antibiotik yang sesuai.  Untuk pemilahan masuk ruangan ICU sangat penting.

Kunsantri Nurrobbi, MD
Dapat direvisi kemudian

0 Komentar Anda: