Pneumonia sehari-hari
Hal ini disampaikan oleh ahli
paru dr. Mauritz Silalahi, Sp.P pada Pelantikan Pengurus PDPI Cabang Kalimantan
Timur Masa Bakti 2013 – 2016 dan Simposium “UPDATE OF RESPIRATORY
EMERGENCIES MANAGEMENT” Hotel Grand Jatra Balikpapan, Minggu 14 April 2013
Pneumonia CAP merupakan pneumonia
yang didapat dari infeksi parenkim paru dan berpotensi menjadi keseriusan.
Kemudian merupakan penyebab kematian yang tinggi terdapat 3-4 juta kasus/tahun.
500ribu rawat inap per tahun.
Paradigma terbaru dengan
berikanlah antibiotik berdasarkan kultur kuman tersebut. Dimulai dengan
antibiotik yang empirik. Sesuai dengan sensitivitas kuman. Jika memungkinkan
berikan antibiotik dengan diketahui misalnya pasien yang sudah terbiasa dengan
antibiotik yang sama hati-hati dengan sifat resisten kuman tersebut. Berikan
antibiotik yang tepat dengan pemakaian yang tepat.
Penyebab CAP sendiri antara lain
streptokokus berdasarkan guideline. Kemudian untuk mendiagnosis sebuah
pneumonia. Lihat anamnese, fisik, kemudian lakukan rontgen thorax. Ada kondisi
tertentu yang memikirkan diagnosis selanjutnya. Lihat dan evaluasi untuk
pertimbangkan rawat inap. Berdasarkan guideline diteliti degnan CURB 65. Sangat
penting anamnese dan diagnostik. Panas dan takikardia saat perkusi misalnya
didapatkan dullness. Rontgen Dada merupakan gold standar. Dalam photo thorax
kemungkinan penyebabnya streptokokus, klebsielam adapula viral (RSV). Gambaran
umum yang diketahui sebelum dilakukannya kultur diketahui secara klinis.
Untuk selanjutnya dapat dilakukan
bronkoskopi. Untuk CURB-65
-
Nilai konfusi mental tes atau disorientasi
-
Urea diatas 7 mml
-
Usia diatas 65 tahun
Untuk rawat inap biasanya ada dua
sudah mulai dipertimbangkan. Ada pula yang disebut PORT Pneumonia berdasarkan
kelas-kelas. Dapat memudahkan untuk menilai pasien tersebut. Skor dibawah 70 bila skor diatas 130
merupakan kelas V dan masuk ICU. Kadang nilai kecil namun kondisi sangat berat.
Misal skor dibawah 70 degan sign and symptom seperti RR diatas 30x/m atau
PaO2/FiO2, atau tanda photo thorax yang ekstrem.
Terapi CAP dengan modifikasi
rawat jalan berikan amoxiclav atau
amoxicillin sesuai beta laktam. Bila ada faktor modifikasi berikan beta laktam
anti beta laktamase atau fluorokinolon respirasi, kemudian berikan curida
pneumonia berikan makrolid baru.
Bila rawat iniap berikan golongan
sefalosporin generasi III. Untuk Rawat intensif berikan golongan Sefalosporin
generasi III. Dengan 2 x 2 gram. Jika ada infeksi atipikal maka berikan
karbapenem dan aminoglikosida.
Untuk faktor modifikasi.Adalah
kuman yang kita curigai resisten misal pneumokokus persisten. Memiliki kuman
enterik gram negatif misal penghuni panti jompo, penyakit multipel.
Untuk levofloxacin memiliki
dependent killing yang cukup peka terhadap infeksi. Sensitif dengan MIC yang
tinggi. Levofloksacin masih tinggi untuk yang memiliki faktor modifikasi. Misal
respon terapi empiris tidak berespon apakah yang membuatnya misal albumin yang
rendah. Atau faktor pemilihan dosis yang tepat. Ada obat lain misal ternyata
TBC atau virus, dan lain-lain. Pneumonia merupakan masalah yang serius dan
memiliki antibiotik mahal. Memiliki mortalitas yang tinggi. Pemakaian
antibiotiik sering over utilized dalam penanganan pneumonia, oleh karena
dibutuhkan antibiotik yang sesuai. Untuk
pemilahan masuk ruangan ICU sangat penting.
Kunsantri Nurrobbi, MD
Dapat direvisi kemudian
0 Komentar Anda:
Posting Komentar